Bantaeng - PATROLI SULSEL Sulawesi Selatan Terbongkar kelakuan Syahbandar Bantaeng Selama ini di duga kuat ada kerja sama dengan pemilik kapal ilegel,di karnakan kapal tersebut sudah lama beroperasi namun tidak pernah melengkapi dokumen kelayakan berlayar Red. tanpa memiliki SPB ( Surat persetujuan berlayar ) dr syahbandar setempat,maka sanksinya kena pidana penjara ungkap kepala syahbandar kayu Adi kepulauan Selayar.
kalau kapal yang meledak di TPI Birea kabupaten Bantaeng benar kapal tersebut berasal dari
Kayu Adi, Kecamatan Taka Bone Rate, Kabupaten Kepulauan Selayar,namun kapal tersebut kami sebut kapal pelarian " ilegal" berlayar tanpa memiliki dokumen resmi jelasnya.kepala syabandar kayu Adi kepulauan Selayar ke awak media ini.
Pada malam Selasa 12 Nopember 2024 sekitar pukul 3 dini hari Insiden menggemparkan terjadi pada Kapal Motor Prima Risma yang berasal dari Pulau Kayu Adi, Kecamatan Taka Bone Rate, Kabupaten Kepulauan Selayar meledak hingga terasa seperti gempa di pemukiman ungkap salah satu warga yang tak jauh dari lokasi tersebut.
Lebih lanjutnya Kapal yang dinahkodai oleh Tamrin tersebut tiba tiba meledak saat baru saja menyalakan mesin untuk berangkat dari Pelabuhan Pangkalan Pembongkaran Ikan (PPI) Birea, Desa Pa'jukukang, Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Kepala PPI Birea yang di konfirmasi media online jelajahpos.com mengatakan " baru juga saya mendapatkan informasi kalau ada kapal meledak di pelabuhan" untuk informasi kronologisnya kami belum mengetahui penyebabnya.
Menurut salah satu saksi mata yang berada di sekitar pelabuhan, ledakan tersebut terjadi tiba-tiba dari lambung kapal. Saat itu, kapal sedang bersiap melepas tali tambatan dari dermaga, dan tak lama setelah mesin dinyalakan, terdengar suara ledakan besar yang mengagetkan warga sekitar. Muatan kapal diketahui berisi penuh beras dan gula pasir yang akan diangkut ke Pulau Kayu Adi, Selayar.
Anehnya, ledakan ini memicu berbagai pertanyaan. Kapal niaga tersebut selama ini melintasi rute Selayar-Bantaeng dengan bebas, dan belum pernah mengalami insiden serupa. Hingga saat ini, pihak terkait masih berupaya mengidentifikasi benda atau faktor apa yang memicu ledakan dahsyat tersebut.
Pihak berwenang, terutama Kepolisian Sektor (Polsek) Pa'jukukang, Polres Bantaeng, diminta segera melakukan investigasi mendalam untuk menemukan penyebab ledakan. Warga berharap ada tindakan tegas yang diberikan terhadap kelalaian yang terjadi, terutama bagi pihak nahkoda, untuk memastikan keamanan kapal-kapal niaga lainnya yang melintasi perairan ini.
Berita ini bersambung
(Laporan Hamrah).
Editur : Sulmubin